Jambi Line – Masyarakat adat Melayu di Jambi mengadakan aksi solidaritas untuk masyarakat Pulau Rempang dan Galang, Kepulauan Riau, sekaligus menolak rencana relokasi terkait proyek strategis nasional (PSN) Eco City.
Massa aksi ini membentangkan sepanduk di Tugu Keris Siginjai, Kota Jambi, Jumat (15/9) sore. Mereka pun silih berganti berorasi menyuarakan solidaritas untuk warga di Riau itu.
Haifis Alatas, koordinator aksi, mengatakan PSN Eco City dapat mengancam ruang hidup masyarakat di Pulau Rempang dan Galang. Karena itu, kelompok masyarakat Melayu Jambi meminta pemerintah untuk meninjau kembali proyek tersebut.
“Kita meminta kepada Pemerintah Republik Indonesia agar meninjau atau mengkaji kembali keputusan yang akan diambil. Agar keputusan yang diambil bisa adil untuk masyarakat,” katanya.
Baco Jugo: Polda Jambi Tangkap 6 Pelaku Pembakaran Hutan dan Lahan, Tersebar di 5 Daerah
Ia mendapatkan kabar bahwa sejumlah tokoh masyarakat di Pulau Rempang dan Galang sudah ditangkap dan sedang diperiksa.
“Tokoh-tokoh masyarakat di sana diamankan dan lagi diperiksa. Ini kita meminta secara kemanusiaan agar diambil keputusan yang terbaik,” kata Hafis.
Aksi solidaritas ini selain didorong rasa kemanusiaan, juga diperkuat dengan sentimen kesukuan. Masyarakat Melayu Jambi mempunyai hubungan dengan masyarakat Melayu Pulau Rempang secara historis.
Baco Jugo: Pungutan Capai 150 Miliar, KPK Ungkap 4 Titik Rawan Korupsi Pertambangan Batu Bara di Jambi
Hafis mengatakan pihaknya akan terus memantau persoalan proyek nasional dan rencana relokasi warga tersebut. Bila keputusan yang diambil tetap merugikan masyarakat di Pulau Rempang dan Galang, masyarakat Melayu Jambi akan kembali menggelar aksi.
Masyarakat Melayu Jambi pada dasarnya mendukung semua kebijakan dan pembangunan yang dilakukan pemerintah selama sejalan dengan hak asasi manusia.
“Kita terus dan memantau. Kita akan menurunkan tim untuk ke sana. Kita berharap jaga konduktivitas negeri kita masing-masing,” katanya.
Discussion about this post