Jambi Line – Sebanyak lima Dinas Pendidikan di Jambi mengikuti pelatihan monitoring dan evaluasi (Monev) Implementasi Kurikulum Meredeka (IMK), yang digelar oleh Tanoto Foundation, Rabu (12/4), di V Hotel Kota Jambi.
Pelatihan monitoring dan evaluasi implementasi kurikulum meredeka ini diikuti oleh Dinas Pendidikan Tanjung Jabung Timur, Tanjung Jabung Barat, Tebo, Batanghari, dan Dinas Pendidikan Kabupaten Muaro Jambi.
Tanoto Foundation menghadirkan langsung pemateri dari pusat yakni, Dr. Deni Hadiana, S.Si.,M.Si merupakan koordinator program dan peneliti pusat riset pendidikan, BRIN, yang juga merupakan ketua DPP himpunan evaluasi pendidikan Indonesia.
“Kita bekerja sama dengan BRIN melakukan upaya bagaimana pemerintah daerah ini mengerti atau memahami cara pemantauan implementasi kurikulum merdeka,” kata Medi Yusva, selaku Provincial Coordinator Tanoto Foundation Jambi.
Pihaknya akan menerapkan sejumlah instrumen kepada Dinas Pendidikan untuk mempermudah dalam monitoring dan evaluasi implementasi kurikulum meredeka.
“Ada semacam instrumen atau alat ukur yang nanti mereka isi dalam melakukan pemantauan dan evaluasi,” sebutnya.
Sementara itu koordinator program dan peneliti pusat riset pendidikan (BRIN), Dr. Deni Hadiana mengatakan, bimtek pendampingan teknis monitoring dan evaluasi implementasi kurikulum penting dilakukan agar dinas pendidikan mampu memberikan formula efektif bagi guru, dalam menerapkan kurikulum merdeka ke peserta didik.
“Kita ingin dinas pendidikan mampu memberikan penguatan kepada tenaga pendidik dalam menerapkan kurikulum meredeka, selain itu yang terpenting mereka juga bisa melakukan monitoring dan evaluasi terhadap penerapan kurikulum itu,” kata Deni.
Disampaikan Deni, saat ini baru ada lima provinsi mitra Tanoto Fondation yang melakukan pendampingan teknis monitoring dan evaluasi implementasi kurikulum meredeka. Lima Provinsi tersebut yakni Sumatera Utara, Riau, Jambi, Jawa Tengah, dan Kalimantan Timur.
Sebagaimana diketahui, kurikulum merdeka diluncurkan Mendikburistek pada Februari 2022 lalu sebagai salah satu program Merdeka Belajar untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
Kurikulum Merdeka berfokus pada materi yang esensial dan pada pengembangan karakter profil oelajar pancasila.*
Discussion about this post