Jambi Line – Kasus perampasan sepeda motor yang dilakukan debt collector di pinggir Jalan Sersan Anwar Bay, Bagan Pete, Kota Jambi sedang ditangani pihak Polresta Jambi. Dayat (28) selaku korban telah membuat laporan pada Rabu (5/7) lalu.
Di tengah penyelidikan yang dilakukan polisi, pihak FIF mendatangi kediaman Dayat di Bayung Lencir, Sumatera Selatan, Jumat (7/7) sore. Kedatangan ini membuat resah Dayat yang jauh dari rumah, yakni sedang berada di Kota Jambi.
Kala itu ibu Dayat diminta menandatangani sebuah surat yang disodorkan FIF. Ia yang merasa bingung dan tertekan, kemudian menghubungi Dayat.
Melalui sambungan telepon, Dayat meminta ibunya agar tidak menandatangani surat yang disodorkan FIF.
“Mamak jangan tanda tangan apa pun. Suruh mereka pergi,” kata Dayat.
Baco Jugo: Motor Dirampas Debt Collector Saat Beli Sayuran, Pria di Jambi Lapor Polisi
Ibu Dayat kemudian menyerahkan ponselnya ke pihak FIF, sehingga Dayat bisa berbicara langsung dengan pihak perusahaan itu. Dalam kesempatan ini, Dayat meminta agar FIF jangan membuat ibunya tertekan lalu segera pergi dari rumah.
“Jangan menekan-nekan bang. Mak kami tertekan. Biarkan proses hukum berjalan,” kata Dayat.
Berdasarkan keterangan salah satu pria, FIF datang dengan maksud melakukan pengecekan. Ia mengaku tidak memaksa ibu Dayat.
“Kalau ibu tidak mau tanda tangan, tidak masalah. Soalnya kami ke sini cuma kroscek,” kata Sainifar.
Tidak lama usai perbincangan melalui telepon, barulah pihak leasing itu pergi.
Baco Jugo: Motor Jurnalis di Jambi Dirampas Debt Collector Saat Beli Sayuran
Sebagai informasi, ini kali pertama FIF datang ke rumah keluarga Dayat. Sebelum kasus ini mencuat, FIF tidak pernah datang dan mengirimkan surat, sehingga pihak keluarga Dayat sebelumnya tidak mengetahui terkait pinjaman itu.
Sebagaimana berita sebelumnya, Dayat telah melapor ke Polresta Jambi. Nomor laporannya, yakni LP/B/441/VII/2023/SPKT/Polresta Jambi/Polda Jambi. Saat di kantor polisi, ia dimintai keterangan selama dua jam lebih.
“Harapannya, polisi dapat menindak tegas. Jangan sampai premanisme seperti ini berjaya. Harapannya lagi, kejadian seperti ini jangan terulang lagi. Premanisme ini kan tidak diperbolehkan lagi. Tetapi, kenapa jasa seperti ini masih digunakan perusahaan?” katanya, Rabu (6/7).
Discussion about this post